Daniel Belianto
23 Juli 2016
a. | memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) | |
b. | membayar Uang Tebusan | |
c. | melunasi seluruh Tunggakan Pajak | |
d. | melunasi pajak yang tidak atau kurang dibayar atau yang tidak seharusnya dikembalikan bagi WP yang sedang dilakukan pemeriksaan bukti permulaan dan/ atau penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan | |
e. | menyampaikan SPT Pajak Penghasilan (PPh) Terakhir bagi WP yang telah memiliki kewajiban menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh dan | |
f. | mencabut permohonan dan/ atau pengajuan: | |
1. | pengembalian kelebihan pembayaran pajak | |
2. | pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi dalam surat ketetapan pajak (SKP) dan/ atau Surat Tagihan Pajak (STP) | |
3. | pengurangan atau pembatalan SKP yang tidak benar | |
4. | pengurangan atau pembatalan STP yang tidak benar | |
5. | keberatan | |
6. | pembetulan atas STP, SKP dan/ atau surat keputusan | |
7. | banding | |
8. | gugatan dan/ atau | |
9. | peninjauan kembali | |
dalam hal WP sedang mengajukan permohonan dan/atau pengajuan dan belum diterbitkan surat keputusan atau putusan. |
a. | bukti pembayaran Uang Tebusan berupa surat setoran pajak atau bukti penerimaan negara | |
b. | bukti pelunasan Tunggakan Pajak berupa surat setoran pajak atau bukti penerimaan negara dan/ atau surat setoran bukan pajak beserta daftar rincian Tunggakan Pajak, bagi WP yang memiliki Tunggakan Pajak | |
c. | daftar rincian Harta dengan menggunakan format sesuai contoh sebagaimana tercantum dalam Lampiran huruf D Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016 beserta informasi kepemilikan Harta yang dilaporkan | |
d. | daftar Utang dengan menggunakan format sesuai contoh sebagaimana tercantum dalam Lampiran huruf D Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016 serta dokumen pendukung | |
e. | bukti pelunasan pajak yang tidak atau kurang dibayar atau yang tidak seharusnya dikembalikan berupa: | |
1. | surat setoran pajak atau | |
2. | bukti penerimaan negara | |
bagi WP yang sedang dilakukan pemeriksaan bukti permulaan dan/atau penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan, dengan disertai informasi tertulis dari Direktur Jenderal Pajak melalui kepala unit pelaksana pemeriksaan bukti permulaan atau kepala unit pelaksana penyidikan | ||
f. | fotokopi SPT PPh Terakhir atau salinan berupa cetakan SPT PPh Terakhir yang disampaikan secara elektronik, bagi WP yang telah memiliki kewajiban menyampaikan SPT Tahunan PPh dan | |
g. | surat pernyataan mencabut permohonan dan/ atau pengajuan, dengan menggunakan format sesuai contoh sebagaimana tercantum dalam Lampiran huruf E Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016. |
a. | disampaikan dengan menggunakan format sesuai ketentuan | |
b. | ditandatangani oleh: | |
1. | WP orang pribadi dan tidak dapat dikuasakan | |
2. | pemimpin tertinggi berdasarkan akta pendirian badan atau dokumen lain yang dipersamakan, bagi WP badan atau | |
3. | penerima kuasa, dalam hal pemimpin tertinggi berhalangan. | |
c. | disampaikan secara langsung oleh WP atau penerima kuasa WP ke: | |
1. | KPP Tempat WP Terdaftar atau | |
2. | tempat tertentu | |
disampaikan secara langsung adalah WP datang langsung ke KPP Tempat WP Terdaftar atau tempat tertentu. Tempat tertentu meliputi: | ||
a. | Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hongkong | |
b. | Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura | |
c. | Kedutaan Besar Republik Indonesia di London dan | |
d. | tempat tertentu selain huruf a, huruf b, dan huruf c yang ditetapkan oleh Menteri, dalam hal diperlukan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan Undang-Undang Pengampunan Pajak. | |
d. | dilampiri surat kuasa, dalam hal: | |
1. | Surat Pernyataan ditandatangani oleh penerima kuasa | |
2. | WP tidak dapat menyampaikan secara langsung Surat Pernyataan dan | |
Surat kuasa adalah sesuai ketentuan sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. |
Categories:
Artikel PajakTagged:
Tax Alert
18 Desember 2024
Tax Alert
25 September 2024
Tax Alert
20 September 2024
Tax Alert
04 Juli 2024